KARAKTERISTIK PENGGUNAAN BAHASA
GAUL DALAM SMS MAHASISWA KOS-KOSAN AIR TAWAR BARAT GARUDA 3 NO 36
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Sosiolinguistik yang dibina oleh
Prof. Syahrul. R.
Kode Seksi 27805
Inong Elistia 54445/2010
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Padang
Padang
2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa karena dengan limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Karakteristik Penggunaan Bahasa Gaul Dalam SMS Mahasiswa Kos-Kosan Air
Tawar Barat Garuda 3 NO 36.” Penyusunan makalah ini merupakan salah satu
persyaratan kelulusan mata kuliah Sosiolinguistik.
Penulisan makalah ini tidak terlepas
dari bantuan dan dorongan berbagai pihak, terutama sekali penulis mengucapkan
terima kasih kepada Prof. Syahrul, R., selaku dosen mata kuliah Sosiolinguistik
di kelas Reguler A dengan seksi 28705. Ucapan terima kasih yang tulus tidak
lupa penulis ucapkan kepada teman-teman yang memotivasi dan memberikan
semangant kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat
sehingga usaha penulis dan bantuan dari berbagai pihak diridhoi oleh Tuhan Yang
Maha Esa. Penulis masih mengharapkan adanya kritikan dan saran yang bermanfaat
dari semua pihak. Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semuanya
dengan pahala yang berlipat ganda, Amin
Ya Robbal ‘Alamin.
Padang,15Desember2012
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Bahasa gaul merupakan salah satu
cerminan sebuah budaya yang berkembang dalam masyarakat. Bahasa gaul tidak
hanya muncul belakangan ini saja, tetapi suda ada sejak dahulu. Artinya ,setiap
generasi mempunyai bahasa gaul sendiri, menurut mastuti (2008:46), awalnya
bahasa gaul itu biasa di sebut bahasa prokem atau bahasa okem. Bahasa okem
mulanya digunakan oleh para preman yang kehidupannya dekat sekali dengan
kekerasan, kejahatan, narkoba dan minuman keras. Sejumlah istilah baru
diciptakan agar orang tidak mengerti apa yang mereka ucapkan. Karena sering
menggunakan bahasa okem diberbagai tempat, akhirnya istilah-istilah tersebut
menjadi percakapan sehari-hari.
Bahasa
merupakan unsur yang penting sebagai penentu bagi berhasilnya sebuah
komunikasi. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan
simbol-simbol vokal yang bersifat arbitrer, yang dapat diperbuat dengan
gerak-gerik badaniah yang nyata. Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi
diri, dipergunakan untuk mengekspresikan segala sesuatu yang tersirat di dalam
pikiran dan perasaan penuturnya. Ungkapan pikiran dan perasaan manusia
dipengaruhi oleh dua hal yaitu oleh keadaan pikiran dan perasaan itu sendiri
(http://bahanamahasiswa.org).
Pemakaian bahasa gaul sebagai suatu
kelompok sosial tertentu yang ada dalam masyarakat cenderung menggunakan bahasa
gaul ketika berkomunikasi dengan anggota kelompoknya. Bahasa gaul yang di pakai
tersebut memiliki keunikan-keunikan yang bersifat kreatif dan memilki nilai
sosial tertentu seperti kata-kata ‘gue’, ‘loe’ sudah biasa di kalangan kawula
muda sekarang, dibandingkan denagn kata ‘aku’ ,’kamu’ yang ditujukan kepada
orang lain. Bahasa komunikasi lisan ataupun tulisan digunakan pada media
populer seperti Hp.
Pemakaian bahasa gaul dalam
komunikasi tulis khususnya dalam SMS (short message sevice)menarik
untuk di teliti. SMS dalam handpone sebagai
media elektronik menjadi salah satu saranayang memberi peluang untuk penyebaran
bahasa gaul dari satu penutur kepenutur lain. Hal ini dapat dilihat pada isi
SMS yang digunakan mahasiswa khususnya kos-kosan Perumahan Air Tawar Barat
garuda 3 No 36.
Komunikasi dengan menggunakan handphone melalui SMS memang praktis,
mudah, dan efisien. Namun, bagi mahasiswa terkadang ada pengaruh negatif dalam
berkomunikasi tulis di kampus. Pengaruh tersebut dapat dilihat melalui tugas
kuliah yang dibuatnya seharusnya kata tersebut menggunakan bahasa yang baik dan
benar, contohnya singkatan kata ‘untuk’ menjadi ‘u/’ kata ‘yang’ menjadi ‘yg’
hal tersebut boleh disingkatkan hanya dalam telegram.
Berdasarkan uraian diatas terkait
dengan pesatnya kemajuan teknologi yang berkembang sekarang, penulis merasa
termotifasi untuk melakukan penelitian tentang bahasa gaul dalam SMS. Dalam SMS
kos-kosan Perumahan Air Tawar Barat garuda 3 No 36. Adapun latar belakang
penulis memilih bahas gaul dalam SMS karena bahasanya sulit di pahami,
terkadang penulisannya bercampur dengan dialek jakarta dan bhasa asing, sering
dicampur lambang bilangan dengan huruf dalam pembentukan sebuah kata,
penggunaan singkatan dan penulisan kata-kata dalam SMS jauh menyimpang dalam
kaidah bahasa Indonesia standar.
B. Fokus Masalah
Berdasarkan
Latar Belakang Masalah, penulisan makalah ini difokuskan kepada karakteristik
kata pembentukan bahasa gaul dalam SMS kos-kosan Perumahan Air Tawar Barat
garuda 3 No 36.
C. Rumusan Masalah
Rumusan
masalah penelitian ini sebagai berikut: (1) bagaimanakah asal kata bahasa gaul
dalam SMS kos-kosan Perumahan Air Tawar Barat garuda 3 No 36.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ragam Bahasa
Ragam
bahasa merupakan salah satu cabang dari kajian sosiolinguistik. sosiolinguistik
merupakan cabang linguistik yang
mempelajari faktor-faktor sosila yang berperan dalam pemakaian bahasa dan dalam
pergaulan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Appel (dalam Suwito, 1983:2) bahwa
sosioliguistik menempatkan kedudukan bahasa dalam hubungan dan pemakaiannya
dalam masyarakat.Ragam bahasa sering juga disebut variasi bahasa. Nursaid dan
maksan (2002:160), menyimpulkan bahwa ragam bahasa berasal dari kata bahasa
inggris Variety. Kata Variety lebih tepat di indonesia menjadi ragam bahasa.
Jadi languange Variety di Indonesia
menjadi Ragam Bahasa.
Ragam
Bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh
masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para
penuturnya yang tidak homogen. Dalam hal variasi bahasa ini ada dua pandangan.
Pertama, variasi itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur
bahasa itu dan keragaman fungsi bahasa itu. Jadi variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat dari
adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa. Kedua, variasi bahasa itu
sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan
masyarakat yang beraneka ragam. Kedua pandangan ini dapat saja diterima ataupun
ditolak. Yang jelas, variasi bahasa itu dapat diklasifikasikan berdasarkan
adanya keragaman sosial dan fungsi kegiatan didalam masyarakat sosial. Namun
Halliday membedakan variasi bahasa berdasarkan pemakai (dialek) dan pemakaian
(register). Berikut ini akan dibicarakan variasi-variasi bahasa tersebut,
dimulai dari segi penutur ataupun dari segi penggunanya.
- Ragam dari Segi Penutur
Pertama, idiolek, merupakan variasi bahasa yang bersifat
perseorangan. Setiap orang mempunyai idiolek masing-masing. Idiolek ini
berkenaan dengan “warna” suara, pilihan kata, gaya bahasa, susunan kalimat,
dsb. Yang paling dominan adalah warna suara, kita dapat mengenali suara
seseorang yang kita kenal hanya dengan mendengar suara tersebut Idiolek melalui
karya tulis pun juga bisa, tetapi disini membedakannya agak sulit. Kedua,
dialek, yaitu variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif,
yang berada di suatu tempat atau area tertentu. Bidang studi yang mempelajari
tentang variasi bahasa ini adalah dialektologi. Ketiga, kronolek atau dialek
temporal, yaitu variasi bahasa yang digunakan oleh kelompok sosial pada masa
tertentu. Sebagai contoh, variasi bahasa Indonesia pada masa tahun tiga
puluhan, lima puluhan, ataupun saat ini. Keempat, sosiolek atau dialek sosial,
yaitu variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan dan kelas sosial
para penuturnya. Dalam sosiolinguistik variasi inilah yang menyangkut semua
masalah pribadi penuturnya, seperti usia, pendidikan, keadaan sosial ekonomi,
pekerjaan, seks, dsb. Sehubungan dengan ragam bahasa yang
berkenaan dengan tingkat, golongan, status, dan kelas sosial para penuturnya
disebut dengan prokem.
2. Ragam
dari Segi Pemakaian
Ragam
bahasa berkenaan dengan penggunanya, pemakainya atau fungsinya disebut
fungsiolek, ragam atau register. Ragam ini biasanya dibicarakan berdasarkan
bidang penggunaan, gaya, atau tingkat keformalan dan sarana penggunaan. Ragam
bahasa berdasarkan bidang pemakaian ini adalah menyangkut bahasa itu digunakan
untuk keperluan atau bidang apa. Misalnya, bidang sastra, jurnalistik,
pertanian, militer, pelayaran, pendidikan, dsb.
3. Variasi
dari Segi Keformalan
Menurut
Martin Joos, ragam bahasa dibagi menjadi lima macam gaya (ragam), yaitu ragam
beku (frozen); ragam resmi (formal); ragam usaha (konsultatif); ragam santai
(casual); ragam akrab (intimate). Ragam beku adalah variasi bahasa yang paling
formal, yang digunakan dalam situasi khidmat dan upacara resmi. Misalnya, dalam
khotbah, undang-undang, akte notaris, sumpah, dsb.Ragam resmi adalah ragam
bahasa yang digunakan dalam pidato kenegaraan, rapat dinas, ceramah, buku
pelajaran, dsb. Ragam usaha adalah variasi bahasa yang lazim digunakan
pembicaraan biasa di sekolah, rapat-rapat, ataupun pembicaraan yang
berorientasi kepada hasil atau produksi. Wujud ragam ini berada diantara ragam
formal dan ragam informal atau santai.Ragam santai adalah variasi bahasa yang digunakan
dalam situasi tidak resmi untuk berbincang-bincang dangan keluarga atau teman
pada waktu beristirahat, berolahraga, berekreasi, dsb. Ragam ini banyak
menggunakan bentuk alegro, yakni bentuk ujaran yang dipendekkan.Ragam akrab
adalah ragam bahasa yang biasa digunakan oleh para penutur yang hubngannya
sudah akrab, seperti antar anggota keluarga, atau teman karib. Ragam ini
menggunakan bahasa yang tidak lengkap dengan artikulasi yang tidak jelas.
4. Ragam dari Segi Sarana
Variasi bahasa dapat pula dilihat dari segi sarana atau
jalur yang digunakan. Dalam hal ini dapat disebut adanya ragam lisan dan tulis
atau juga ragam dalam berbahasa dengan menggunakan sarana atau alat tertentu,
misalnya bertelepon atau bertelegraf. Perbedaan penggunaan ragam
bahasa disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor yang
mempengaruhi ragam bahasa
diantaranya adalah :
1. faktor waktu
2. faktor kebiasaan
3. faktor menarik perhatian pembeli
4.
faktor agar cepat terjual (laku).
5.
faktor pendidikan.
Adanya
kenyataan bahwa wujud ragam bahasa
yang digunakan berbeda-beda berdasarkan faktor-faktor sosial yang tersangkut di
dalam situasi pertuturan, seperti jenis kelamin, tingkat pendidikan, status
sosial ekonomi penutur, dan lawan tutur.
Chaer
dan Leonie Agustina (1995:80-81)menyamakan antara ragam bahasa dengan variasi
bahasa . Terjadinya keragaman atau kevariasian bahasa ini bukan hanya disebabkan
oleh penuturnya yang heterogen, tetapi juga karena kegiatan interaksi sosial
yang beragam. Terjadinya ragam bahasa menurut Suwito (1983:23) disebabkan oleh
faktor-faktor nonlinguistik, baik faktor situasional maupun faktor
sosial.dilihat dari pemakaiannya berhubungan dengan masalah bahasa itu ragam
bahasa termasuk kajian linguistik.
B. Bahasa Gaul, Slang, Prokem dan
Pembentukan Kata Dalam SMS
Menurut Nursaid dan Maksan (2002:174), gunakan di
situasi resmi formal style, yaitu ragam bahasa yang di pakai dalam
pidato-pidato resmi, rapat dinas, atau rapat remi pimpinan suatu badan.
Sedangkan menurut Suhardi dkk (1995:150) bararti semacam bentuk gaya bahasa
misalnya pergaulan digunakan di samping kekeluargaan, santai, kampungan untuk
nilai gaya bahasa pada kata-kata. Dalam
hal ini, cici bahasa pergaulan dapat dilihat dari segi kosa katanya yang
berbeda dengan tingkat gaya bahasa formal.
Geyl (dalam Suhardi, dkk,1995:162) menyebutkan bahwa
bahasa pergaulan adalah bahasa yang tidak begitu khas bagi lapisan sosial
tertentu, tetapi lebih khas bagi situasi bertutur tertentu. Dengan kata lain,
bahasa pergaulan digunakan ketika saat ingin merasa santai dan penggunaan
bahasa formal atau bahasa tinggi dianggap mubazir dan tidak ekonomis. Bahasa
gaul merupakan salah satu cabang dari bahasa indonesia sebagai bahasa
pergaulan. Istilah ini mulai muncul pada akhir tahun 1980-an. Pada saat itu
bahasa gaul dikenal sebagai bahasanya para bajingan atau anak jalanan di
sebabkan arti kata prokem dalam pergaulan sebagai preman.(http://gerrilya.wordpress.com. Diunduh tanggal 13, desember 2012)
Variasi bahasa selanjutnya adalah (8) Slang merupakan
variasi bahasa yang bercirikan penggunaan kosakata yang baru ditemukan dan
cepat berubah biasanya dipakai oleh kaum muda atau kelompok sosial dan
profesional untuk berkomunikasi intrakelompok yang digunakan secara terbatas
dan bersifat rahasia. Bahasa slang dirumuskan sebagai ragam bahasa yang tidak
resmi dipakai oleh kaum remaja atau kelompok sosial tertentu untuk komunikasi
intern sebagai usaha orang diluar kelompoknya tidak mengerti, kosa kata slang
dapat berupa pemendekan kata, kosa kata yang serba baru dan berubah-ubah.
Bahasa Slang oleh Kridalaksana (1982:156) dirumuskan
sebagai ragam bahasa yang tidak resmi digunakan oleh kaum remaja, serta waria
atau kelompok sosial tertentu untuk komunikasi intern sebagai usaha orang di
luar kelompoknya tidak mengerti, berupa kosa kata yang serba baru dan
berubah-ubah. Hal ini sejalan dengan pendapat Disamping itu slang juga dapat
berupa pembalikan tata bunyi, kosakata yang lazim digunakan di masyarakat
menjadi aneh, lucu, bahkan ada yang berbeda makna sebenarnya dipertegas lagi
kedalam bentuk SMS.
Selain hal tersebut Chaer dan Agustina (1995:87)
menjelaskan bahwa slang merupakan variasi sosial yang bersifat khusus dan
rahasia. Faktor kerahasiaan ini menyebabkan kosakata yang digunakan slang ini
sering berubah hal ini disebut bahasa prokem. Namun berbeda dengan bahasa
prokem bahasa gaul boleh di katakan bukan bahasa rahasia karena bahasa gaul
umumnya digunakan oleh bergagai
kelangsungan dan media-media sepertimajalah, radio, handphone dsb. Menyebabkan bahasa gaul dikenal dan di gunakan di
masyarakat.
Bahasa prokem disebut juga sebagai bahasa gaul yang
merupakan salah satu bagian dari bahasa Indonesia, sebagai bahasa untuk
pergaulan. Pengucapannya biasanya di pakai oleh kalangan remaja, dan kalangan
anak muda di Indonesia. Sumarsono dan Pina Partana (2005:153) menjelaskan salah
satu tutur remaja yang juga khas, dan muncul di Jakarta yang di sebut bahasa
Prokem.
Berikut ini adalah contoh kiriman SMS yang dikirim
oleh fadhilla Rahmi (20) yang dikirim sekitar 1 bulan yang lalu di kos-kosan
perumahan Air Tawar Barat. Cerita ini diawali saat pertama kali fadilla rahmi
Pindak ke kos-kosan Air Tawar Barat yang mengirim SMS kepada Inong Elistia
(22).percakapan melaui SMS tersebut akan dibahas pada bagian percakapan di
bawah ini.
Contoh SMS yang
dikirim Fadhilla Rahmi(20) ke Inong Elistia Desember 2012. Terlihat adanya
variasi bahasa yang berupa bahasa slang yaitu:
Santai aj sist, yg lw bthin
skrg tuh ksbrn.
Skrg gw nysl bgt dlu dah
nyiain dya.
Gw syg bgt sm dy. Tp nyokpnya g s7 dr dl (bkapnya
ud alm).
Adapun bahasa slang yang terdapat dalam
SMS pada Hanphone yang dikirim Fadhilla Rahmi (20) antara
lain :
sist = sist ‘sapaan akrab untuk teman
perempuan’
nyokp/bkap = nyokap/bokap ‘ibu/bapak’
gw = gue ‘saya atau aku’
lw = loe ‘kamu atau kau’
Dalam SMS pun dapat terlihat adanya
variasi bahasa yang berupa bahasa slang. Jadi, terlihatlah banyak bentuk
tampilan variasi bahasa dalam SMS dan perlu disadari bahwa pemahaman tentang
bentuk tampilan SMS sangat penting terutama dari segi penulisannya.
C. Singkatan dan Akronim
a. Singkatan
Singkatan adalah kependekan adalah
kependekan berupa pengambilan huruf awal dari bentuk panjang danhuruf-huruf
hasil penyingkatan itudilafaikan perhuruf tidak dilafalkan seperti melafalkan
kata(Manaf, 2008:47).
Terlihat banyak singkatan yang berupa bahasa slang
dalam SMS antara lain:
BTW ( by the way ) ‘ngomong-ngomong’
TP ‘tebar pesona’
PD ‘percaya diri’
ABG ‘anak baru gede’
b. Akronim
Akronim adalah pemendekan yang dilakukan
dengan mengambil setiap huruf awal, suku kata awal, atau suku akhir dari kata
yang dipendekkannya dan hasil pemendekan itu dilafalkan sebagimana melafalkan
kata tidak dilafalkan perhuruf( Manaf, 2008:47).
Dalam SMS pada Kos-Kosan
banyak terlihat bentuk akronim yang berupa bahasa slang antara lain:
‘pedekate’
‘pendekatan’
‘curhat’
‘curahan hati’
‘tante’
‘tanpa tekanan’
‘sek’
‘seribu kenyang’
‘batagor’
‘bakso tahu goreng’
‘gapete’
‘ga penting kale’
‘luka’
‘lugu kanciang’
D. Semantik
menurut manaf (2008:2)
semantik adalah cabang ilmu bahasa yang membahas makna satuan bahasa. Menurut
bahasa itu dapat berupa kata, frasa, klausa dan kalimat.
Semantik merupakan salah satu cabang linguistik yang
mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang
ditandai. Dengan kata lain, semantik adalah bidang studi dalam linguistik yang
mempelajari makna atau arti dalam bahasa. Oleh karena itu semantik diartikan
sebagai ilmu tentang tanda atau tentang arti, seperti yang dikemukakan oleh
Chaer (1995:3) semantik mempelajari makna atau arti dari suatu tanda atau
lambang yang mempunyai cakupan objek yang lebih luas, yakni mencakup makna
tanda atau lambang pada umumnya. Dalam setiap bahasa sering kali ditemui adanya
hubungan kemaknaan antara sebuah kata atau satuan bahasa lainnya dengan kata
atau satuan bahasa lainnya lagi.
Setiap kata mempunyai makna. Makna dari kata tersebut
tidak hanya memiliki satu makna, adakalanya memiliki makna yang lebih dari satu
sehingga menimbulkan kegandaan makna yang disebut dengan ambiguitas. Seperti
yang dikemukakan oleh Chaer (1995:104) bahwa ambiguitas diartikan sebagai
kata yang bermakana ganda atau
menganduang dua arti.
Kegandaan
makna dalam ambiguitas berasal dari satuan gramatikal yang lebih besar, yaitu
frase atau kalimat, dan terjadi sebagai akibat penafsiran struktur gramatikal
yang berbeda. Ambiguitas adalah sebuah bentuk dengan makna yang berbeda sebagai
akibat dari berbedanya penafsiran struktur gramatikal bentuk tersebut. Misalnya
bentuk tampilan SMS seperti penulisan lafal Allah dengan simbol 4JJI mengandung
arti lain yang ambiguitasnya tersembunyi dan mengandung arti sampingan ‘for (dari
bunyi kata four) Jesus Judas Isa’. Selain itu, penulisan Assalaamualaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh yang ditulis dengan singkatan Ass (aes)
yang dalam bahasa Inggris artinya adalah ‘orang bodoh’. Jadi penulisan Ass
mempunyai makna yang ambiguitas.
Munculnya ambiguitas
dalam SMS akan terjadi kesulitan untuk mengartikan tanda yang terdapat dalam
pesan tersebut. Dengan begitu perlu diperhatikan makna yang terkandung dalam
SMS agar tidak terjadi salah pengertian. SMS adalah singkatan dari Short
Message Service. Jadi, SMS adalah layanan untuk pesan pendek. Pesan pendek
itu bisa dikirim lewat telepon genggam ke telepon genggam lainnya. Teknologi
SMS pada dasarnya sudah banyak digunakan untuk melakukan komunikasi melalui
pesan singkat dan telah banyak dikenal oleh kalangan masyarakat (http://softwareproject.wordpress.com)
Semua kelompok sosial di dalam masyarakat mempunyai
potensi untuk mempunyai bahasa dengan ciri-ciri tertentu yang membedakannya
dengan kelompok lain. Dengan kata lain, setiap kelompok sosial yang ada di
dalam masyarakat memiliki variasi atau ragam bahasa tersendiri didasarkan atas
perbedaan faktor-faktor sosial, seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan,
pendidikan, dan sebagainya. Begitu pula dengan bahas pada SMS kos-kosan
diprumahan air tawar tersebut. karena di pengaruhi oleh pendidikan bahasa SMS
setiap orang memiliki ciri khas masing-masing. BMS atau surat masa Singkat
adalah sebuah layanan yang dilaksanakan dengan sebuah telepon genggan untuk
mengirin atau menerima pesan-pesan pendek (http://forum.alambahasa.com).
Surat Masa Singkat
(SMS) merupakan pesan yang tampilannya penuh dengan singkatan-singkatan,
perpaduan huruf dengan angka, menggunakan huruf basar dan kecil sekaligus serta
kaya tanda atau simbol yang digunakan untuk menggantikan sebuah kata dan hanya
dimengerti oleh pengguna SMS. Seperti yang dikemukakan M.Wikan Hendarman bahwa
bahasa SMS adalah pesan singkat yang tampil dengan aneka inovasi dari pengguna
telepon genggam yang menggunakan tanda tertentu untuk menggantikan sebuah kata,
mencampurkan huruf besar dan huruf kecil sampai dengan menggunakan aneka bentuk
smile face (http://www.tribunkaltim.co.id).
Menurut Kris Bheda
(http://forum.alambahasa.com) bahasa SMS adalah sebuah model penulisan dengan
materi yang aneh, yang hanya ditangkap dan dimengerti oleh ‘kalangan sendiri’,
yakni antara mereka (pengguna SMS) yang mengerti singkatan-singkatan dan
simbol-simbol tersebut. Model penulisan dengan materi yang aneh maksudnya bahwa
materi yang digunakan dalam bahasa SMS tidak seperti yang biasa dilihat oleh
kalangan masyarakat karena hanya pengguna SMS saja yang mengerti materi yang
mereka pakai dalam SMS tersebut.
Contoh tampilan SMS yang banyak terdapat
singkatan, simbol-simbol dan kolaborasi antara fonem dengan angka yang dibaca
berupa kata antara lain:
Km M5H NGR454 mrh SM Q
‘kamu masih terasa marah sama aku’
Yod4 klo jd dtg t3l Q giy
‘ya udah kalau jadi datang telepon aku lagi’
SMS merupakan penulisan
yang dipadankan dan dilafalkan dalam bahasa Indonesia (bahasa Inggris dan
bahasa slang) yang ditulis dengan singkatan dan susunan huruf yang tidak
teratur yang akhirnya menghasilkan simbol-simbol dalam komunikasi yang
dimengerti antar pengguna SMS tersebut.
BAB III
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Bahasa
gaul merupakan salah satu cerminan sebuah budaya yang berkembang dalam
masyarakat. Bahasa gaul tidak hanya muncul belakangan ini saja, tetapi suda ada
sejak dahulu. awalnya bahasa gaul itu biasa di sebut bahasa prokem atau bahasa
okem. Bahasa okem mulanya digunakan oleh para preman yang kehidupannya dekat
sekali dengan kekerasan, kejahatan, narkoba dan minuman keras. Sejumlah istilah
baru diciptakan agar orang tidak mengerti apa yang mereka ucapkan. Karena
sering menggunakan bahasa okem diberbagai tempat, akhirnya istilah-istilah
tersebut menjadi percakapan sehari-hari.
Ragam
bahasa merupakan salah satu cabang dari kajian sosiolinguistik.
sosiolinguistik merupakan cabang
linguistik yang mempelajari faktor-faktor sosila yang berperan dalam pemakaian
bahasa dan dalam pergaulan. Ragam Bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan
interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat
beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen. Dalam hal
variasi bahasa ini ada dua pandangan. Pertama, variasi itu dilihat sebagai
akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa itu dan keragaman fungsi bahasa
itu.
Jadi
variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman sosial dan
keragaman fungsi bahasa. Kedua, variasi bahasa itu sudah ada untuk memenuhi
fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beraneka ragam.
Kedua pandangan ini dapat saja diterima ataupun ditolak. Yang jelas, variasi
bahasa itu dapat diklasifikasikan berdasarkan adanya keragaman sosial dan
fungsi kegiatan didalam masyarakat sosial. Namun Halliday membedakan variasi
bahasa berdasarkan pemakai (dialek) dan pemakaian (register). Berikut ini akan
dibicarakan variasi-variasi bahasa tersebut, dimulai dari segi penutur ataupun
dari segi penggunanya.
b. Saran
saat
menggunakan handphone saat SMS
sebaiknya dapat menguasai Bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga proses
perbincangan dapat berjalan dengan baik. Dan bagi calon pendidik seharusnya
mampu menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga mengurangi
terjadinya kesalah pahaman atau kurang mengerti dikalangan masyarakat,
khususnya siswa. Dengan adanya perbaikan tersebut maka pergeseran bahasa tidak
akan terjadi.
DAFTAR
RUJUKAN
Alwasilah,
A. Chaedar. 1993.pengantar Sisiologi Bahasa. Bandung: Angkasa Bandung.
Chaer,
Abdul dan Leoni Agustina. 1995. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta:
Rineka Cipta.
Nursaid dan
Marjusman Maksan. 2002. Sosiolinguistik. Padang: FBS UNP.
Suhardi
dkk. Teori dan metode Sosiolinguistik II (Sosiolinguistics an Intenational
Hanbook of the Science of Languange and Society).Jakarta :Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.
Sumarsono
dan Paina Partana.2002.Sosiolinguistik.Sabda:Yogyakarta.
Suwito
1983. Pengantar awal Sosiolinguistik Teori dan Problem. Surakarta: Hendy
Offset.
Mastuti,
Indriati.2008. Bahasa Baku VS Bahasa Gaul :Dilengkapi Kamus Gaul.jakarta.Hikest
Publishing.
http://bahanmahasiswa.org/indek.php?itemid=231&option=com_content&task=viewe.diunduh
13, Desember 2012.
http://forum.alambahasa.com diunduh 13, Desember 2012.
http://softwareproject.wordpress.com diunduh
13,Desember 2012.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
......................................................................................
i
DAFTAR
ISI
.....................................................................................................ii
BAB
I PENDAHULUAN .................................................................................1
A. Latar
Belakang Masalah .......................................................................
1
B. Fokus
Masalah ......................................................................................
2
C. Rumusan
Masalah
.................................................................................
2
BAB
II PEMBAHASAN
..................................................................................
3
A. Ragam
Bahasa .......................................................................................
3
1. Ragam
dari Segi Penutur ........................................................... 4
2. Ragam
dari Segi Pemakaian ...................................................... 4
3. Variasi
dari Segi keformalan ..................................................... 4
4. Ragam
dari Segi Sarana ............................................................ 5
B. Bahasa
gaul, Slang, Prokem, dan Pembentukan Kata dalam SMS........ 6
C. Singkatan
dan Akronim ........................................................................
8
D. Semantik
................................................................................................
9
BAB
III PENUTUP ..........................................................................................12
A. Kesimpulan
...........................................................................................12
B. Saran
.....................................................................................................13
DAFTAR
RUJUKAN 14
Lampiran
1
Informan
1
Nama : Fadhila Rahmi
Umur
:20 tahun
Pekerjaan
:Mahasiswi
08238897xxx
Diterima
1.
‘sist, lg pha skrg’.
‘Teman
lagi ngapain sekarang’.
087792920xxx
Dikirim
2. ‘lg bikin tgs ne’.
‘sedang buat tugas ni’.
O8238897xxx
Diterima
3.’hmm. R4j3in y’.
‘hmm
rajin ya’.
087792920xxx Dikirim
4. ’Bsk mang kul pa’
‘besok
memang kuliah apa’.
08238897xxx
Diterima
5. ‘Semantik sist, kmu kul pha bsk?.
‘Semantik
teman, kamu kuliah apa besok?.
087792920xxx
Dikirim
6. ‘Aku lanjutin bwt tgs ne dlu y’.
‘aku melanjutkan buat tugas ini dulu ya’.
Lampiran
2
Informan
2
Nama : Hayati Sa’diah
Umur
:19 tahun
Pekerjaan
:Mahasiswi
085399998xxx
Diterima
1.
‘ciang kk?’
‘siang
kakak?’
087792920xxx
Dikirim
2. ‘ciang jga dx’
‘siang juga dek’
085399998xxx
Diterima
3. ‘kk mnta film dunk’.
‘kakak
minta film dong’
087792920xxx
Dikirim
4. ‘mw film pa?’
‘mau
film apa?’
085399998xxx
Diterima
5.
‘breking down 2 da ga kk?’
‘breaking
dawn 2 ada tidak kakak?’
087792920xxx
Dikirim
6.
da nnt k ambil j d kmr kk y’.
‘Ada
nanti ambil aja di kamar kakak ya’
Lampiran
3
Informan
3
Nama : Nila Wati
Umur
:19 tahun
Pekerjaan
:Mahasiswi
089844445xxx Diterima
1. ‘k42k
dh pl4ng kul?’
‘kakak sudah pulang kuliah?’
087792920xxx
Dikirim
2.’sdh dek’
‘sudah
dek’
O89844445xxx
Diterima
3.
‘L4u gt ila kbl4k4ng ja y k42k’
‘kalau
begitu ila kebelakang aja ya kakak’
087792920xxx
Dikirim
4.
‘y marilah dek’
‘Iya
kemarilah dek’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar